Life. Inspiration. Perseverance. Comedy. Love

Game of Thrones

In rant on 09/06/2013 at 22:47

Game of Thrones adalah sebuah serial di HBO yang didasarkan pada buku berseri A Song of Ice and Fire karangan George RR Martin tentang perebutan kekuasaan di Westeros dan Essos. Ceritanya yang kompleks mampu menyihir banyak orang untuk terus mengikuti tiap episodenya. Termasuk gue yang baru selesai season satu. Iya, iya, season satu. Tenang, tenang nanti disusul di tikungan.  Beberapa hal yang gue pengen gue komentarin untuk di season satu adalah (*SPOILER ALERT*) :

  1.  Eddard Stark
    Orang paling bodoh di season satu. Dia adalah prajurit yang baik dan juga teman akrab Raja Robert, tapi dia melakukan beberapa kebodohan karena Ned adalah orang yang jujur. Ya, mungkin lebih gampang sih bagi penonton untuk bilang, “Ned, jangan lakukan itu, Ned. Littlefinger itu ga jujur, Ned.” atau “Aduh Ned, kayak gitu sih mending dipendem sendiri, jangan diomongin ke Ratu Cersei.” atau “Ya udah diem aja, kalau misalnya Joffrey jadi Raja terus memang hidup kamu keganggu? Nanti bilang aja Sansa punya kutil atau pakai alasan lain sehingga ga kawin sama Joffrey.”
    Jujur seperti merpati memang ga cukup. Harus dibarengi cerdik seperti ular.
  2. Khaleesi /Daenarys Targaryen
    Kebodohan Khaleesi adalah mempercayai maegi atau dukun bernama Mirri Maz Duur untuk menyembuhkan suaminya, Khal Drogo. Khal Drogo udah bilang juga, “Cuma luka kecil.” Kok dia malah mempercayai maegi yang jelas-jelas punya alasan untuk balas dendam. Pada akhirnya sih memang Khaleesi untung dapet Naga gara-gara ngebakar si maegi dan dirinya sendiri, tapi juga memakan korban suami dan calon anaknya.
  3. Petyr Baelish
    Meskipun ini tokoh antagonis, tapi ada satu kutipan dari dia yang disukai oleh gue, apalagi saat dia mengatakannya, ada ehem, lihat aja sendiri di serialnya.

    “You know what I learnt losing that duel? I learnt that I’ll never win. Not that way. That’s their game, their rules. I’m not going to fight them: I’m going to fuck them. That’s what I know, that’s what I am, and only by admitting what we are can we get what we want.”

    Kutipan tersebut mengandung dua hal yang penting :

    • Admitting what we are
      Mengakui kemampuan kita yang sesungguhnya adalah langkah awal untuk mendapatkan apa yang kita mau.
    • Not playing their game
      Kalau aturannya yang menetapkan adalah lawan kita, bagaimana mungkin kita bisa menang? Karena itu kita harus menggunakan cara kita untuk melawan balik.

Buat yang berhati lemah, dan takut liat darah, dianjurkan jangan nonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *