Life. Inspiration. Perseverance. Comedy. Love

Archive for January, 2012|Monthly archive page

Garis Batas Keterlaluan

In rant on 15/01/2012 at 13:11

Kampanye Viral yang melibatkan peti mati dan kontainer sempat menghebohkan twitter. Banyak orang bilang tidak sepantasnya melakukan marketing semacam itu, tidak sesuai dengan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Tapi apakah benar demikian?

Sebagai seseorang yang sering dibilangin, “Wah, elu tuh kebangetan!” , sering gue bertanya, “Sebenernya di mana sih garis batas keterlaluan itu ?”

Bagi gue, mungkin kampanye viral semacam itu tidak keterlaluan. Contoh yang terakhir memang bikin khawatir, tapi pada akhirnya tidak ada yang benar-benar diculik kan? Apakah kita harus lebay?

Tapi tidak semua orang sama. Garis batas keterlaluan setiap orang berbeda-beda. Kita harus menghormati garis batas keterlaluan masing-masing orang, setelah tentu saja kita mengetahuinya. Maksud gue, kalau misalnya sudah tahu orangnya tersinggung kalau misalnya ngasih pakai tangan kiri, ya mbok jangan ngasih pake tangan kiri lagi (kecuali emang pengen menembus batas yah)

Well, itu semua proses. Menurut gue lebih baik meminta maaf daripada meminta ijin. Kadang menyesal juga sudah bertindak kelewatan terhadap orang-orang tertentu. Kadang juga merasa diperlakukan tidak adil sebagai orang yang garis batas keterlaluannya begitu longgar, kok bertemu dengan orang dengan garis batas keterlaluan begitu sempit.

Jadi, santai saja. Orang akan melewati garis batas keterlaluan yang kita buat dan kita juga akan melewati garis batas keterlaluan orang lain. Saling memaafkanlah. Toh, sama-sama bakalan meninggal ini.

Supaya Keterima di Bank Indonesia

In tips on 11/01/2012 at 10:00

Tidak terasa sudah hampir lima tahun sejak gue mengikuti ujian tes masuk PCPM agar bisa berkarya di Bank Indonesia. Sekarang sudah ada penerimaan PCPM lagi, dan bagi orang-orang yang berharap keterima di luar sana, berikut sekedar berbagi supaya keterima di Bank Indonesia.

  1. Baca persyaratannya dengan baik. BACA. DENGAN. BAIK. Kalau misalnya syaratnya IPK minimal 3.0, bagi yang kurang jangan mendaftar. Kalau disuruh ke map berwarna biru ya map berwarna biru. Ikuti semua persyaratan sampai ke detilnya. Kalau tidak jelas, tanya saja ke call center.
  2. Jangan lupa cek identitas. Nama. Alamat. Telepon yang bisa dihubungi. Jangan karena hal-hal sepele malah menyebabkan kita gagal keterima di Bank Indonesia.
  3. TIDAK ADA pungutan biaya apapun. Kalau ada yang menjanjikan pasti keterima dengan imbalan biaya itu pasti janji-janji surga saja. Gue tidak dipungut biaya apapun kok, buktinya bisa diterima.
  4. Badan juga mesti sehat untuk lolos tes kesehatan. Usahakan badan bugar dan kalau bisa diet dan berolahraga sedikit bagi yang merasa dirinya sedikit gembul.
  5. Kalau misalnya ada tes kompetensi bidang ya belajar sedikit-sedikit lah. Dari Internet juga boleh. Mengulang kembali sebenarnya kita tuh bisa apa aja.
  6. Jangan menjadi diri sendiri kalau ngerjain tes psikotes. Jadilah versi yang lebih baik. Jangan terpancing kalau bilang isi apa adanya. Cobalah cari di internet bagaimana mensiasati tes psikotes ini. Begitu pula dengan tes psikiatri.
  7. Coba cari bagaimana tips wawancara yang baik dan benar. Jangan terlalu kaku, tetapi juga jangan terlalu santai. Persiapkan jawaban-jawaban yang pas dan jangan terjerumus dalam pertanyaan yang menjebak dan malah membuat diri sendiri sulit.
  8. Terima semua keputusannya. Kalau misalnya ada yang IPKnya lebih jelek tapi keterima, ya berarti itu rejekinya. Jangan protes langsung apalagi curhat di sosial media. Masih banyak perusahaan kok yang lebih bagus dari Bank Indonesia.

Tips di atas tidak menjamin juga keterima di Bank Indonesia 100 persen yah. Semuanya Tuhan yang menentukan. Dan bagian SDM.  Selamat melamar.

ps : satu lagi yang ketinggalan. Jangan lupa berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. “Ya Tuhan, jika BI memang jodohku, ijinkan aku bekerja di sana, tetapi jika tidak, kertas yang ada tulisan BI semoga mengalir lancar ke kantongku. Amin”

Kesempatan Berkarir di Bank Indonesia

In news on 11/01/2012 at 08:00

Kesempatan Berkarir dan Berkarya

Bank Indonesia mengundang putra/putri terbaik bangsa untuk bekerja dan mengembangkan karir di Lembaga Bank Sentral yang berperan dan bertanggung jawab sebagai pengawal stabilitas moneter dan sistem keuangan Republik Indonesia.

  1. JABATAN YANG DIBUTUHKAN

    JALUR

    KODE

    PERSYARATAN PENDIDIKAN

    PERSYARATAN PENGALAMAN

    PERIODE REGISTRASI ON-LINE

    Pendidikan Calon Pegawai Muda

    PCPM

    Jenjang Pendidikan minimal S1

    9 – 13 Januari 2012

    Multi Level Entry

    MLE

    Jenjang Pendidikan minimal S1/S2

    Berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun kecuali untuk jabatan Pengelola Devisa

    9 – 15 Januari 2012

  2. PERSYARATAN UMUM :
    • Warga Negara Indonesia (WNI)
    • IPK minimal 3,0 (skala 4)
    • Memiliki kemampuan berbahasa Inggris, ditunjukkan dengan sertifikat ITP TOEFL score minimal 500 atau IELTS score minimal 5,5 yang masih berlaku sampai dengan tanggal 9 Januari 2012. Bagi yang tidak memiliki sertifikat, harus mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
    • Memiliki kemampuan sangat baik dalam penulisan, komunikasi verbal, dan penggunaan komputer (Windows, Ms Office).
    • Tidak memiliki saudara kandung/suami/isteri yang bekerja sebagai pegawai atau calon pegawai Bank Indonesia
    • Bersedia menjalani ikatan dinas dengan Bank Indonesia dan tidak terikat ikatan dinas dengan Institusi lain
    • Bersedia tidak hamil selama menjalani program pendidikan
    • Bersedia ditempatkan di seluruh kantor Bank Indonesia

  3. PERSYARATAN KHUSUS
    • Usia maksimal mengikuti ketentuan sesuai dengan jabatan yang dilamar
    • Bidang studi/jurusan mengikuti ketentuan sesuai dengan jabatan yang dilamar

  4. LOKASI TES :
    • Jakarta
    • Bandung
    • Semarang
    • Surabaya
    • Denpasar
    • Makassar
    • Banjarmasin
    • Palembang
    • Padang
    • Medan

    Keterangan: Lokasi tes jalur MLE seluruhnya dilakukan di Jakarta

Baca ketentuan dan persyaratan lebih lanjut di sini

A letter to Paulo Coelho regarding the Alchemist

In rant on 05/01/2012 at 07:31

Dear Sir,

In your book “The Alchemist”, you wrote on your writer’s note that the center of the book is this phrase,

“When you want something, the universe will conspire in helping you to achieve it.”

Then, you recalled your own story about how you always wanted to become a writer and finally make it.

For many years, I truly believe that phrase, until a few months ago. You see, for this past few years, I learned about Inner Heart and its connection to The Hand That Write it All. It’s such a blessing for me to learn this lesson and when I talked about The Alchemist with my friend, I come up with this.

It’s not the phrase, “When you want something, the universe will conspire in helping you to achieve it.” that should be the center of your book, it should be this much simpler phrase. In fact, it’s just a word.

Maktub.

Because  we don’t know what best for us, only The Hand knows what best for us, because He write us from the beginning of time and only by follow His signs during the journey, we’re a passage in the Book that the Hand write.

Whether or not it’s what we wanted, it doesn’t matter, because it’s what The Hand wanted us to be or to have. Santiago only wants to be a simple shepherd in the beginning, but The Hand wrote him to find the treasure.

Thank you,

Koko

Percaya dan Mempercayai

In Uncategorized on 04/01/2012 at 00:00

Aku percaya Tuhan, tetapi apakah aku mempercayai Tuhan?

Untuk mengurus semuanya?

Untuk memilih apa yang kumakan saat sarapan? Saat makan siang? Saat makan malam?

Untuk memilih segala yang terjadi dalam hidup kita?

Untuk yakin bahwa semuanya yang terbaik sudah diberikan untuk hidup kita?

The Love, and not The Wrath

In rant on 03/01/2012 at 10:10

Setiap kali manusia tertimpa bencana, sering kita bertanya kenapa Tuhan begitu murka kepada manusia sampai Dia menghukum kita dengan cobaan yang begitu hebatnya.

Dan pemuka-pemuka agama yang fanatik berkata, “Bertobatlah! Kamu orang berdosa besar! Kalau tidak Tuhan akan murka kepadamu dan kamu akan menyesal.”

Mungkinkah itu terjadi? Seperti lagu Ebiet, “Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa.”

Kemarin, ada pemahaman baru yang aku terima. Dan entah kenapa, ini penjelasan yang menurut aku cukup masuk akal.

Tuhan mengasihi manusia. Tuhan memberikan segala yang terbaik untuk ciptaanNya. Kita manusia selalu menjadi makhluk yang dikasihi dan disayangi olehNya.

Tapi manusia memang banyak kemauannya sendiri, dan tidak menerima kasih Tuhan. Kita bertindak semau kita sendiri dan tidak mengindahkan kemauan Tuhan yang terbaik bagi kita.

Kemauan kita sendiri menjadi bencana bagi kita. Kemauan adalah hal yang luar biasa. Kemauan bisa menyebabkan kesuksesan seseorang, dan mendapatkan apa yang kita minta. Kemauan kita juga menyebabkan kita terjerumus dalam kesalahan. Kenapa tidak juga kemauan kita menyebabkan bencana bagi kita sendiri dan orang lain?

Lalu di manakah Tuhan? Apakah dia diam saja? Tidak. Dia mengasihi kita tiada batasnya. Jika dia diam saja, mungkin bencana itu berlipat-lipat buruknya. Hanya karena kasih sayang Dia yang tidak terbatas itulah, kita selamat dari bencana yang lebih besar.

Betapa berharganya kita bagi Dia.

 

Sebuah Hari Baru

In rant on 01/01/2012 at 10:31

Hari Minggu ini adalah hari yang baru. Fakta bahwa kebetulan hari minggu ini bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2012, seharusnya tidak mengubah kebenaran bahwa Hari Minggu ini adalah sebuah hari. 24 jam. Tidak lebih dan tidak kurang.

Semua orang membuat resolusi pada hari ini. Tapi jangan sampai lupa bahwa kita bisa membuat resolusi setiap hari. Sebuah janji bahwa kita akan menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.

Happy New Sunday!